Press Release, 6 November 2014

FESTIVAL TROWULAN MAJAPAHIT 2014: “KESELARASAN DALAM KEBERAGAMAN”

Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) membangun Majapahit Corner yang diberi nama Mandala Majapahit (ManMa) untuk mewadahi berbagai kegiatan pelestarian tinggalan kerajaan Majapahit baik penelitian arkeologi dan bidang akademis lainnya, serta kegiatan sosial, budaya maupun ekonomi. ManMa dibangun di Trowulan dan empat perguruan tinggi yang memiliki jurusan arkeologi yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Udayana dan Universitas Hasanuddin.

ManMa Trowulan telah diresmikan pada 12 Juni 2014 lalu di Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, dan saat ini sedang mempersiapkan kegiatan bersama yang dimotori oleh masyarakat khususnya warga Trowulan yaitu Festival Trowulan Majapahit 2014.

“Kegiatan ini adalah bagian dari Peringatan 721 tahun Majapahit yang merupakan inisiatif warga untuk merayakannya dalam bentuk festival terdiri dari gelar seni, gelar karya kreatif, ritual, seminar internasional, bedah buku, dialog, jelajah pusaka, workshop fotografi dan lainnya selama bulan November 2014″ ungkap Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD dalam Temu Media di Surabaya, 6 November 2014.

Festival Trowulan Majapahit 2014 mengusung tema “Keselarasan dalam Keberagaman”. Kegiatan dilakukan di setiap akhir pekan dengan partisipasi berupa sumbangan para pekerja seni dari berbagai daerah yaitu warga Trowulan sendiri khususnya Desa Watesumpak dan Desa Bejijong, kelompok kesenian dari Jawa Timur dan sekitarnya, Solo, Bali, Sulawesi dan beberapa penari dari luar negeri seperti India, Singapura dan Meksiko. Di samping itu Seminar Internasional Arkeologi akan mendatangkan narasumber dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, juga Singapura, Australia dan lainnya.

“Festival Trowulan Majapahit baru pertama kali dilaksanakan tahun ini. Dan diharapkan bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya” ungkap Adrian Perkasa, Koordinator ManMa Trowulan. “Festival diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mengenalkan Trowulan yang diyakini sebagai bekas ibukota kotaraja Majapahit, serta mendorong pelestarian pusaka (heritage) Majapahit dari berbagai ancaman dan pengrusakan yang masih terus terjadi sampai sekarang” imbuhnya.

Kejayaan dan kebesaran Majapahit yang telah digoreskan dengan tinta emas dalam sejarah sudah sepatutnya menjadi inspirasi positif bagi bangsa Indonesia untuk merajut kebersamaan dalam persatuan berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Catrini Kubontubuh,

Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo:

0813 813 03 696 / catrini.ari@yad.or.id

Adrian Perkasa,

Koordinator Mandala Majapahit:

08 12345 12400 / adrianperkasa2@gmail.com

Yayasan Arsari Djojohadikusumo

MidPlaza 2, Lantai 2

Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11

Jakarta 10220 – Indonesia

Tel.  021 5707789 Fax. 021 5707630