Pembangunan Mandala Majapahit di Trowulan

Pembangunan Mandala Majapahit di Trowulan

Siaran Pers   12 Juni 2014

HASHIM DJOJOHADIKUSUMO: “UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAN PENINGGALAN SEJARAH HARUS MEMBERI MANFAAT BAGI MASYARAKAT”

“Semangat melestarikan budaya dan peninggalan sejarah tidak akan pernah dapat dilakukan secara sinambung tanpa memperhatikan aspek kemanfaatan bagi masyarakat sebagai pemangku kepentingan,” kata Hashim Djojohadikusumo dalam kesempatan menjelaskan latar belakang Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) membangun Mandala Majapahit di Trowulan, Jawa Timur.

Trowulan sebagai situs kota bekas kerajaan Majapahit telah banyak diteliti oleh ahli dari berbagai bidang keilmuan. Namun sayangnya tidak mudah untuk mengakses data ataupun informasi hasil penelitian serta temuan yang didapatkan di Trowulan. “Untuk itulah YAD merasa penting untuk mendukung pembangunan Mandala Majapahit, agar masyarakat setempat dapat mengetahui hasil berbagai penelitian yang sudah dilakukan dan informasi  yang memberdayakan mereka,” katanya lebih lanjut.

Gagasan  membangun sebuah Majapahit Corner yang diberi nama Mandala Majapahit juga dimaksudkan untuk mewadahi berbagai hasil kegiatan YAD di Trowulan seperti Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) yang tentunya memberikan kontribusi hasil yang melengkapi berbagai temuan maupun pemetaan hipotesa selama ini.

Mandala Majapahit nantinya akan dibangun di  Trowulan dan di keempat perguruan tinggi negeri yang turut serta dalam program PATI yaitu  Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana dan Univesitas Hasanuddin. Pembangunan yang dimaksudkan ini berupa penataan ulang ruang dari aset setempat untuk didesain menjadi ruangan dengan tata letak perpustakaan, data, temuan dan lainnya yang harmonis.

“Untuk tahun 2014 ini pembangunan diprioritaskan di Trowulan serta satu perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada,” ungkap Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD. Mandala Majapahit di Universitas Gadjah Mada diletakkan sebagai  bagian  dari Gedung R.M. Margono Djojohadikusumo yang juga merupakan sumbangan dari YAD dan berfungsi sebagai tempat belajar mengajar berbagai jurusan di FIB UGM. Sedangkan i Trowulan Mandala Majapahit ditempatkan di ruangan bagian dari Balai Dusun Jatisumber-Desa Watesumpak. “Tempat ini dipilih dengan harapan agar keberadaan Mandala Majapahit dapat menunjang dan melengkapi fungsi Balai Dusun sebagai pusat kegiatan seluruh kegiatan, sosial, budaya, kesehatan dan ekonomi masyarakat desa,” ungkap Catrini lebih lanjut.

Dalam membangun Mandala Majapahit, yang akan diresmikan pada hari ini 12 Juni 2014, YAD memperoleh  dukungan  Ibu Margareth Njoo sebagai donatur.

Setelah diresmikan berbagai kegiatan telah direncanakan seperti pembentukan koperasi, berbagai kegiatan pelatihan serta mengembangkan potensi sosial budaya di masyarakat untuk pencapaian kesejahteraan. “Dengan demikian, upaya pelestarian peninggalan purbakala di situs Trowulan pasti akan juga memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Trowulan itu sendiri,” tegas Hashim menutup penjelasannya.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

N. Arya Subamia

Tel.                  : +62 811 919995

Email   : arya@yad.or.id