Budaya

Program Kami

Indonesia adalah negara kepulauan yang luas, terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang dihuni oleh lebih dari 500 kelompok etnis dengan keanekaragaman bahasa, agama, dan budaya. Sebagai upaya menjaga kekayaan warisan budaya, Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) berkomitmen melestarikan warisan budaya, baik yang benda maupun takbenda.

Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) melibatkan para mahasiswa arkeologi dari enam universitas di Indonesia yang memiliki departemen arkeologi, yaitu Universitas Jambi, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, dan Universitas Halu Oleo. Proyek ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pada tahun 2008–2020 PATI dilaksanakan di situs bekas ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan ini mencakup ekskavasi arkeologi, dokumentasi, dan penelitian untuk mengungkap dan memahami masa lalu sejarah Indonesia yang kaya, dengan tujuan utama memberikan pelatihan komprehensif bagi calon peneliti arkeologi.

Saat ini, PATI berlangsung di situs manusia purba Sangiran di Jawa Tengah, Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengeksplorasi jejak evolusi kehidupan manusia pada masa prasejarah.

Para peneliti berfokus pada penggalian fosil purba, artefak, dan bukti-bukti terkait evolusi manusia. Situs Sangiran ini secara khusus mengandung berbagai fosil fauna, fosil manusia, dan artefak paleolitik yang memberikan wawasan tentang masa lalu kita.

 

Mandala Majapahit berfungsi sebagai pusat data dan informasi terkait warisan Majapahit, berlokasi di tiga titik utama: Trowulan (2014), Universitas Gadjah Mada (2014), dan Universitas Hasanuddin (2018). Pusat-pusat ini berperan penting dalam menjaga serta meningkatkan kesadaran terhadap kekayaan budaya Majapahit.

YAD telah berpartisipasi dalam berbagai studi naskah kuno di Indonesia. Salah satu penelitian yang signifikan adalah transliterasi naskah kuno dari Sumatera Barat, yang berisi silsilah raja-raja Minangkabau. Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada tahun 2023.

Program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor bisnis, komunitas, dan media massa. Tujuan utamanya adalah menjaga warisan budaya serta memberikan dukungan bagi masyarakat, guna menciptakan komunitas yang mandiri, maju, dan sejahtera.

Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Yayasan Wadah Titian Harapan memfasilitasi program PKTS yang akan berlangsung pada 2024–2028 di Kawasan Manusia Purba Sangiran, khususnya di Desa Manyarejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Program ini mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pertanian, peternakan, perdagangan, dan lainnya. Istilah “budaya” dalam program ini mencerminkan cakupan yang lebih luas terhadap kehidupan masyarakat.

Tujuan utama Program Budaya Terpadu Sangiran adalah untuk melestarikan pusaka saujana Sangiran dan menyejahterakan masyarakat.

Program Lampau

Kegiatan Kami

Scroll to Top