“Integrasikan berbagai data dan temuan Majapahit sehingga orang bisa melihat kembali kemegahannya.” – HSD
Trowulan sebagai situs kota bekas kerajaan Majapahit telah banyak diteliti oleh ahli dari berbagai bidang keilmuan. Namun sayangnya tidak mudah untuk mengakses data ataupun informasi hasil penelitian serta temuan yang didapatkan di Trowulan. Sudah saatnya dipetakan siapa telah melakukan apa di Trowulan, serta diberikannya kesempatan kepada masyarakat setempat untuk turut mengetahui hasil penelitian dan berbagai informasi tersebut.
Gagasan untuk membangun sebuah Majapahit Corner yang akhirnya diberi nama Mandala Majapahit dilontarkan untuk juga mewadahi hasil kegiatan YAD di Trowulan seperti Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) yang tentunya memberikan kontribusi hasil yang melengkapi berbagai temuan maupun pemetaan hipotesa selama ini.
YAD melakukan pembangunan Mandala Majapahit dengan dukungan dari donatur Ibu Margareth Njoo. Sesuai dengan peserta PATI maka Mandala Majapahit juga direncanakan akan didirikan di keempat perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana dan Univesitas Hasanuddin; serta satu lokasi Mandala Majapahit di Trowulan. Untuk tahun 2014 ini pembangunan diprioritaskan di Trowulan serta satu perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada. Pembangunan yang dimaksudkan ini berupa penataan ulang ruang dari aset setempat untuk didisain menjadi ruangan Mandala Majapahit dengan tata letak perpustakaan, data, temuan dan lainnya yang harmonis.
Mandala Majapahit di Trowulan ditempatkan di ruangan bagian dari Balai Dusun Jatisumber-Desa Watesumpak. Dengan demikian keberadaan Mandala Majapahit diharapkan akan menunjang fungsi dari Balai Dusun pada umumnya baik untuk kegiatan bulanan ibu-ibu berupa posyandu dan kegiatan social, ekonomi dan budaya lainnya. Mandala Majapahit di Trowulan akan diresmikan pada 12 Juni 2014 sekaligus dilanjutkan dengan rencana pembentukan koperasi, usulan berbagai kegiatan pelatihan serta mengembangkan potensi social budaya di masyarakat untuk pencapaian kesejahteraan.
Sementara Mandala Majapahit di Universitas Gadjah Mada bertempat di Gedung R.M. Margono sebagai ruang bagian dari Gedung R.M. Margono Djojohadikusumo yang merupakan sumbangan dari YKHD dan berfungsi sebagai tempat belajar mengajar berbagai jurusan di FIB UGM.