Salmah Muslimah, Detiknews

Jakarta – Taman Marga Satwa Ragunan (TMR) berulang tahun ke-150. Di ultah ke satu setengah abad ini, Ragunan mendapat kado istimewa dari Dewan Pengawas TMR Hashim Djojohadikusumo dan juga Yayasan Asari Djojohadikusumo berupa patung Raden Saleh Syarif Bustaman.

“Saya berbangga pada hari ini kepada Pemprov DKI karena bisa mempersembah sebuah patung karya seorang anak Indonesia asli Jogjakarta, seorang pematung yang luar biasa, patung yang kita serahkan adalah adalah patung Raden Saleh Syarif Bustaman,”kata Hashim dalam pidatonya diacara puncak perayaan HUT TMR ke-150 tahun dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (20/9/2014).

Raden Saleh dipilih karena dia merupakan pendiri Taman Margasatwa Ragunan. Awalnya, pada tahun 1864 cikal bakal Ragunan berasal dari kebun binatang di lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat milik Raden Saleh. Lalu, kebun binatang itu kemudian dipindahkan oleh Gubernur Ali Sadikin ke kawasan Ragunan pada 1964 dan menempati lahan hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Raden Saleh Syarif Bustaman merupakan seorang budayawan, seorang patriot sejati, seorang ilmuan dan seorang pelukis yang juga dibanggakan dan juga dihargai oleh ratu-ratu dan raja-raja di eropa pada eranya,” ucap Hashim.

Adik Prabowo Subianto itu juga mengingatkan warga Jakarta harus berbangga hati karena memiliki aset yang luar biasa yang kerap dilupakan yakni Taman Margasatwa Ragunan. Hashim menjelaskan, Ragunan adalah institusi kebun binatang yang ke-3 tertua di dunia diantara ribuan kebun binatang dan akuarium yang termasuk dalam anggota WAZA (word association of zoos and aquariums).

“Kita harus bangga dan ini kita banggakan. Ini adalah aset yang luar biasa. Dengan warisan sejarah 150 tahun. Sejak berdirinya di Cikini hingga sekarang ini, ini merupakan aset dan kekayaan yang luar biasa yang merupakan asetnya yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta,” ungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Menurutnya Ragunan bukan hanya untuk pendidikan dan konservasi flora dan fauna saja. Tetapi, merupakan aset pariwisata yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Karena itu ia menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga dan melindungi mahluk hidup yang ada di “Taman Margasatwa Ragunan Bukan hanya untuk pendidikan, penelitian, konservasi saja tetapi juga sebagai aset parawisata,” tegasnya.

Hashim mengatakan jika dibandingkan dengan aset yang dimiliki Singapura yakni Singapore Night Zoo maka tidak ada apa-apanya dengan Taman Margasatwa Ragunan. Karena menurutnya Ragunan punya kelebihan dan keunggulan yakni memiliki ratusan jenis flora dan fauna yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

“Ketika kita bandingkan singapore night zoo dengan Ragunan saya kira tidak ada bandingannya dengan Ragunan. Kita bukan tandingan mereka. Karena kita memiliki berbagai ratus pohon dan binatang yang menjadi kebanggaan kita,” imbuhnya.

“Saya juga mau sampaikan bahwa ada suatu perkumpulan yang namanya sahabat Ragunan sudah aktif kembali yang untuk menjadi mitra BLUD taman marga satwa ragunan yang kita cintai. Selamat hari ulang tahun taman marga satwa ragunan ke 150 tahun, jayalah terus selamanya,” tutup Hashim.

Dalam perayaan ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta M Saefullah yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kepala BLUD Ragunan Marsawitri Gumay, serta jajaran satuan kerja perangkat daerah DKI Jakarta, peneliti dari Balai Konservasi, pemerhati binatang, dan Komunitas Sahabat Ragunan. Meski ada perayaan HUT ke-150, Taman Margasatwa Ragunan tetap beroperasi secara normal. (Detik.com 20 Sept 2014)