Sekolah Hutan Tembak ke Pusat Karan tina di Sintang. Mamat sudah ada di Tembak sejak tahun 2014 dan selama beberapa tahun terakhir ini Mamat telah tumbuh menjadi individu orangutan jan- tan dewasa yang berukuran besar. Ia bah- kan memiliki bantalan pipi yang merupakan ciri orangutan dominan. Bantalan pipi yang masih kecil pada orangutan muda menun- jukkan banyak hal tentang karakter mereka.
Saat ini Mamat berumur 18 tahun, dua kali lipat lebih tua umurnya dari orangutan lain di Tembak. Karena tingkah laku dan kekuatannya yang dominan, orangutan lain- nya selalu terintimidasi bila berdekatan dengan Mamat, sehingga para staf di Sekolah Hutan Tembak khawatir hal ini akan mempengaruhi perkembangan rehabilitasi orangutan lainnya. Apalagi Benazir, baru saja melahirkan dan membutuhkan perlindungan. Untuk mengurangi stres di antara orangutan lainnya, diputuskan untuk membawa Mamat kembali ke Sintang.
Kini, Mamat menempati salah satu kandang sosialisasi di Pusat Karantina Sintang, ber- sama-sama dengan orangutan lainnya yaitu Oli ( jantan, 13 tahun), Penai (betina, 17 tahun) dan Bablu (betina, 21 tahun) dengan bayinya Artemis (betina, 2 tahun).
Mamat’s last night in Tembak on the 19th of December 2020 Pemindahan kembali Mamat ke Sintang
terimakasih semoga bertambah orang utan nya