Selamatkan Harimau Sumatera dari Konflik

Selamatkan Harimau Sumatera dari Konflik

SIARAN PERS.

Dharmasraya, 14  Juni 2020 – Kurang dari sebulan, Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD) menerima satu individu Harimau Sumatera (Pantera tigris sumatrae) pada hari Minggu, 14 Juni 2020. Sebelumnya pada 4 Mei 2020 yang lalu Harimau Ria juga dievakuasi dari Riau dan saat ini masih direhabilitasi oleh PR-HSD. Harimau Sumatera betina yang diberi nama  Putri   ini dievakuasi oleh  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA)  Sumatera Barat dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Nama lengkapnya adalah Putri Singgulung yang merujuk kepada lokasi asalnya di Bukit Singgulung.

Proses evakuasi selama 12 jam dan translokasi lebih dari 8 jam dimulai sejak Putri memasuki kandang jebak (box trap) pada hari Sabtu, 13 Juni 2020 sekitar pukul 12.00 WIB. “Kami menerima laporan kemunculan satu induk harimau dengan dua anaknya yang meresahkan warga sejak 7 Mei 2020, dan sejak itu telah dilakukan berbagai upaya mulai dari pengusiran harimau kembali ke hutan sampai pemasangan kandang jebak,” ungkap Erly Sukrismanto, Kepala Balai KSDA Sumbar. “Putri adalah salah satu anak harimau yang masuk kandang jebak tersebut, usianya baru 1 tahun,” imbuhnya.

Putri tiba di PR-HSD yang berada di area PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) pada Minggu, 14 Juni

2020 pukul 08.00 WIB dimana proses serah terima dilakukan langsung oleh Novtiwarman SP, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai KSDA Sumbar kepada Drh. Saruedi Simamora selaku Manajer Operasional PR-HSD. “Masuknya Putri melengkapi dua Harimau Sumatera betina lainnya yaitu Ria dan Corina yang sedang menjalani rehabilitasi di PR-HSD. Yayasan ARSARI melalui PR-HSD selalu siap melakukan rehabilitasi Harimau Sumatera, dan Putri adalah harimau ke-10 yang kami tangani,” sambut Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD.

Setibanya di PR-HSD, tim medis memutuskan untuk memberikan waktu istirahat bagi Putri selama 2 hari sebelum dilakukan pengecekan medis menyeluruh. Hal ini dilandasi karena Putri telah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dan kondisi fisiknya walau belum stabil namun tidak memerlukan penanganan medis yang bersifat darurat. “Kami telah menyiapkan kandang isolasi untuk Putri yang akan dipantau secara intensif selama 2 hari x 24 jam ke depan,” jelas Drh. Saruedi Simamora, Manajer Operasional PR-HSD. “Kami berharap Putri bisa segera dilepasliarkan ke alam yang aman baik bagi satwa maupun manusia,” pungkas dokter hewan yang akrab disapa Dokter Mora ini. Tim Medis PR-HSD baik dokter hewan rehab dan tim rehabilitator saat menerima kedatangan Putri menjelaskan bahwa kondisinya secara fisik tidak mengalami luka serius hanya sedikit luka lecet di hidung.

Dalam kesempatan terpisah, Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua YAD menyampaikan pesan “Yayasan ARSARI sangat mengapresiasi kerja keras Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta semua pihak di masa pandemi virus corona yang tetap selalu mengupayakan penyelamatan harimau sumatera dan memastikan keamanan warga dari konflik manusia dan harimau yang berlangsung di banyak tempat di Pulau Sumatera.”

Informasi lebih lanjut:
Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD (0813 8130 3696)
drh. Saruedi Simamora, Manajer Operasional PR-HSD (0852 6118 1887)
Tito Suryawan, Media dan Komunikasi YAD (085794850305)

Siaran Press

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *