Tulup: Pembuatan Peluru Bius dan Simulasi Tulup bersama PSO-ARSARI

Tulup: Pembuatan Peluru Bius dan Simulasi Tulup bersama PSO-ARSARI

Kali ini, tim PSO-ARSARI membuat peluru bius dan simulasi pembiusan satwa khususnya Orangutan, dimana bahan dasarnya menggunakan spuite/jarum suntik. Peluru bius peranannya sangat penting dalam konservasi satwa liar, utamanya ketika hewan tidak bisa dihandle namun dalam jarak 5 – 6 meter, misalnya satwa yang berada di dalam kandang ataupun satwa di luar kandang namun dipastikan masih dalam jangkauan jarak tulup, maka pembiusan dengan metode tulup akan sangat diperlukan. Setelah peluru selesai dirakit, tim kemudian melakukan uji coba pembiusan dengan metode tulup menggunakan boneka sebagai hewan model.

Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:
– 2 spuit 5 ml
– Benang wool
– Jarum suntik
– Busa (sandal atau gabus tebal)

Alat-alat yang digunakan
– Lem besi
– Alat kikir untuk melubangi di bagian tengah jarum
– Pisau / cutter
– lilin

Cara pembuatan :
– Potonglah ujung belakang kedua spuit dengan cutter, sisakan bagian hitam dari pendorongnya.
– Bagian hitam salah satu spuit dipotong sedikit agar ukurannya lebih kecil.
– Kedua bagian spuit tadi digabungkan dengan melelehkan antar ujung menggunakan lilin
– Salah satu ujung spuit diberikan benang wool yang telah di sesuaikan banyaknya benang (untuk pengatur angin)
– Pada bagian jarum, disiapkan lem aquarium untuk menutup bagian tajam, lalu dengan alat kikir dibuat lubang pada bagian tengah jarum (sesuai kebutuhan hewan tulupan).
– Potong sisa busa sandal dan diletakkan pada lubang tengah jarum.

Cara penggunaan :
– Diisi dari depan obat injeksi sesuai dosis, karet hitam dapat dimaju-mundurkan
– Lubang tengah jarum di tutup dengan busa dan bagian belakang di beri tekanan udara yang besar
– Lalu masukkan ke pipa besi
– Peluru dan tulup siap digunakan

Tentunya untuk menulup, tidak boleh dilakukan pada sembarang bagian dari tubuh satwa, sehingga pada video kali ini juga sekaligus memastikan tempat-tempat atau bagian tubuh mana khususnya pada orangutan yang bisa dikenai peluru bius atau dikatakan aman jika terkena peluru bius, seperti pada bagian bahu, paha, bagian belakang atau pada tempat yang banyak terdapat ototnya, usahakan semaksimal mungkin untuk tidak menulup atau mengenai pada bagian yang lumayan vital, terutama pada bagian wajah, perut, dan juga pada bagian kelaminnya karena dapat melukai bagian organ dalam dari satwa tersebut.

Salam Lestari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *