Salam lestari,
Warta YAD hadir dengan berita kegiatan di bulan Oktober dengan semangat Sumpah Pemuda. Tidak kalah dengan para pemuda yang menggelorakan semangat mencintai Tanah Air, Bangsa, dan Bahasa Indonesia, maka para tokoh muda yang berkumpul dalam kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2021 di Lasem juga menyuarakan Deklarasi Lasem. Deklarasi ini mendorong terwujudnya nafas baru kota pusaka untuk kesejahteraan masyarakat. YAD berbangga bisa mendukung kegiatan tahunan Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) sebagai mitra bidang pelestarian budaya.
Tulisan menarik lainnya dalam terbitan Warta YAD kali ini adalah memuat pelestarian lingkungan khususnya orangutan. Satu persatu tim Pusat Suaka Orangutan (PSO) ARSARI menyampaikan pandangannya tentang pengalamannya secara langsung terlibat dalam konservasi orangutan yang dilakukan YAD di Kalimantan Timur.
Tim dari Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo (AK-PSD ARSARI) di Sumatera Barat tidak kalah menariknya menceritakan tentang pengalamannya melakukan patroli di area konservasi. Kali ini mereka menemukan jejak-jejak satwa liar, tidak hanya Harimau Sumatera tapi juga Tapir. Tulisan ini dilengkapi oleh Tim Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD ARSARI) yang menyuarakan keprihatinan terhadap interaksi negatif manusia dan satwa.
Pada bagian akhir Warta YAD, kita juga akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan YAD dalam bidang pendidikan dan budaya, khususnya aktivitas Prof. Peter Carey, peneliti sejarah dan profesor luar biasa (adjunct professor) di Universitas Indonesia. Catatan kegiatan sang sejarawan ini akan diuraikan dalam Warta YAD setiap bulannya untuk menginspirasi kita semua agar semakin mencintai sejarah nusantara.
Selamat menikmati edisi kali ini.
Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh